KARIMUN, karimuntourism.com - Dinas Pariwisata & Kebudayaan Kabupaten Karimun bersilaturahmi bersama 19 sanggar seni tari se-pulau Karimun di ruang rapat Gedung Sugie, Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Karimun, Rabu (22/7/2020). Maksud dan tujuan dari diselenggarakannya pertemuan ini guna menjalin silaturahim dengan pelaku-pelaku seni khususnya sanggar seni tari se - pulau Karimun, dalam rangka menjalin komunikasi dan kerjasama di bidang seni dan budaya khususnya seni tari.
Pertemuan dipimpin oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dra. Hj. Sensissiana, M.Si ini juga dihadiri oleh Kepala Bidang Seni & Budaya, Rizal Syah, S.S, Kepala Seksi Seni & Nilai Budaya, Mimi Kartika, S.Pd menghasilkan beberapa poin pertemuan sebagai berikut :
0 Comments
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali menggelar kegiatan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA). Kali ini kegiatan tersebut dilakukan di Pantai Pelawan, Desa Pangke Barat, Kabupaten Karimun,Kepulauan Riau (Kepri). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan BISA yang telah digelar sebelumnya di sejumlah destinasi wisata Kepri.
Kegiatan melakukan aksi bersih-bersih di sekitar destinasi wisata ini diikuti 100 orang. Kemenparekraf/Baparekraf, juga mendedikasikan alat-alat kebersihan berupa wastafel, sapu ijuk, sapu lidi, bak sampah, cangkul, parang, kantong plastik, keranjang sampah, pembersih lantai, hand sanitizer, sikat toilet dan lainnya. Analis Perencanaan SDM Deputi Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Guntur Sakti dalam acara yang berlangsung di Pantai Pelawan, Minggu (19/7), mengatakan, BISA merupakan gerakan padat karya yang bertujuan untuk meningkatkan peran pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dalam menangani dan meningkatkan kebersihan, keindahan, kesehatan, dan keamanan masyarakat di destinasi. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karimun, Hj. Sensissiana; Kepala Desa Pangke Barat, M.Thamrin; Camat Meral Barat, Markus Tarigan; Kapolsek Meral Barat, AKP Dodi Santosa Putra; Kasubbag Keuangan Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Dewi Suryani; dan Koptu Efin W.S. yang merupakan Babinsa Pangke Barat. "Industri pariwisata Indonesia menghadapi berbagai tantangan akibat pandemi Covid-19, mulai dari penurunan kedatangan wisman, perlambatan perjalanan domestik dan bahkan mempengaruhi usaha UMKM dan gejolak di sektor lapangan pekerjaan. Kini sektor pariwisata pun harus siap memasuki fase adaptasi kebiasaan baru," kata Guntur Sakti melalui keterangan tertulisnya, Senin (20/7). Covid-19 mengubah perilaku wisatawan, di mana mereka akan lebih mengedepankan faktor kebersihan, kesehatan dan keamanan dalam melakukan perjalanan wisata. Karenanya seluruh pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif harus bisa mengantisipasi sejak awal kebutuhan wisatawan di era adaptasi kebiasaan baru atau new normal. Hal itu juga sejalan dengan target Indonesia untuk meningkatkan ranking Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) pada 2020. Hasil TTCI 2019, pariwisata Indonesia masih menempati peringkat ke-102 dalam kategori Health and Hygiene, dan peringkat ke-80 dalam kategori Safety and Security dari 140 negara. Humas - Bupati Karimun bpk Dr. H. Aunur Rafiq, M.Si Berserta FKPD dan komunitas sepeda KCC bersepeda ke pantai pelawan dan sekaligus melaksanakan pencanangan wisata tangguh Covid-19. Sabtu (18/7)
Dalam sambutannya Bupati Karimun mengajak seluruh masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari terutama pada saat berada diluar rumah seperti mengunjungi destinasi wisata yang ada di karimun. Bupati Karimun mengapresiasi seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan desa pangke dan objek wisata pantai pelawan sebagai daerah tangguh Covid-19. Harapan nya kita semua sama-sama mendukung program ini dan para petugas yang ada di objek wisata pantai pelawan selalu bisa memantau setiap pengunjung yang datang agar selalu mentaati aturan protokol kesehatan sehingga kita bersama bisa memutus penyebaran pandemi Covid-19 ini. Dinas Pariwisata Provinsi Kepri kembali melaksanakan kegiatan PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA PARIWISATA PROVINSI KEPRI pada hari selasa tanggal 14 Juli 2020 hingga 16 Juli 2020 bertempat di Hotel Aston Karimun, dengan peserta yang terdiri dari Kelompok Sadar Wisata, Anggota Himpunan Pramuwisata, Anggota Genpi dan Pengelola Homestay di Kabupaten Karimun. "Kata sambutan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Drs.Buralimar M.siPada periode Januari-Desember 2019, Kunjungan wisman ke Indonesia sebesar 16,106,954 kunjungan, dimana Kepri tetap menduduki peringkat kedua terbesar di Indonesia. Persentase 3 besar kunjungan wisman Periode Januari-Desember 2019, diantaranya Bali (38,96%), Kepri (17,79%), Jakarta (15,24%) dan lainnya (28,01%). Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar Mengatakan, Di Fase New Normal seperti saat ini, sumber daya pariwisata di Kepri harus perlu disiapkan secara matang dalam memahami standar protokol kesehatan. Para pelaku usaha jasa wisata perlu menyiapkan tiga hal dasar yang menjadi prioritas guna menunjang sektor pariwisata yakni perhatian terhadap kebersihan, kesehatan dan keamanan. Selain itu juga kesiapan pariwisata kepri dalam mempromosikan tempat wisatawan media sosial juga harus terus disinergikan guna menginformasikan ke wisatawan bahwa Kepri siap kembali membuka pintu pariwisata dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pada pelaksanaan kegiatan ini, seluruh peserta diharapkan dapat meningkatkan kembali eksistensi positif Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau khususnya di Kabupaten Karimun dengan penerapan secara maksimal standar protokol kesehatan. Ujarnya". Secara kumulatif Januari - Desember 2019, jumlah kunjungan wisman ke Provinsi Kepulauan Riau mencapai 2,864,795 kunjungan atau naik 8,72 persen disbanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2018 yang berjumlah 2,635,004 kunjungan. Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada Periode Januari - Desember 2019 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura dengan persentase sebesar 48,52 persen, disusul Malaysia 10,57 persen, Tiongkok 10,00 persen, India 5,25 persen dan lainnya 25.65 persen. Sebagai penyumbang wisman terbesar kedua di Indonesia, mengharuskan Kepri untuk dapat terus bersinergi dalam mempersiapkan berbagai sektor pendukung pariwisata, terutama Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional agar terus mampu meningkatkan kontribusi dalam pengembangan kepariwisataan di Kepri. Namun dengan munculnya Virus Covid-19 ini begitu mengancam kepariwisataan dunia, termasuk Indonesia, virus ini mulai memberikan dampak pada awal tahun 2020 dimana banyak wisatawan membatalkan rencana perjalanannya. Bagi industri pariwisata hal ini adalah pukulan yang sangat telak yang mengakibatkan banyak SDM Kepariwisataan dirumahkan hampir 90% karyawan yang sangat menggantungkan hidupnya kepada industri kepariwisataan. *aprizal |
AuthorBidang Pemasaran Pariwisata Archives
February 2021
Categories |