Dinas Pariwisata Provinsi Kepri kembali melaksanakan kegiatan PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA PARIWISATA PROVINSI KEPRI pada hari selasa tanggal 14 Juli 2020 hingga 16 Juli 2020 bertempat di Hotel Aston Karimun, dengan peserta yang terdiri dari Kelompok Sadar Wisata, Anggota Himpunan Pramuwisata, Anggota Genpi dan Pengelola Homestay di Kabupaten Karimun. "Kata sambutan oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Drs.Buralimar M.siPada periode Januari-Desember 2019, Kunjungan wisman ke Indonesia sebesar 16,106,954 kunjungan, dimana Kepri tetap menduduki peringkat kedua terbesar di Indonesia. Persentase 3 besar kunjungan wisman Periode Januari-Desember 2019, diantaranya Bali (38,96%), Kepri (17,79%), Jakarta (15,24%) dan lainnya (28,01%). Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri Buralimar Mengatakan, Di Fase New Normal seperti saat ini, sumber daya pariwisata di Kepri harus perlu disiapkan secara matang dalam memahami standar protokol kesehatan. Para pelaku usaha jasa wisata perlu menyiapkan tiga hal dasar yang menjadi prioritas guna menunjang sektor pariwisata yakni perhatian terhadap kebersihan, kesehatan dan keamanan. Selain itu juga kesiapan pariwisata kepri dalam mempromosikan tempat wisatawan media sosial juga harus terus disinergikan guna menginformasikan ke wisatawan bahwa Kepri siap kembali membuka pintu pariwisata dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pada pelaksanaan kegiatan ini, seluruh peserta diharapkan dapat meningkatkan kembali eksistensi positif Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau khususnya di Kabupaten Karimun dengan penerapan secara maksimal standar protokol kesehatan. Ujarnya". Secara kumulatif Januari - Desember 2019, jumlah kunjungan wisman ke Provinsi Kepulauan Riau mencapai 2,864,795 kunjungan atau naik 8,72 persen disbanding jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2018 yang berjumlah 2,635,004 kunjungan. Wisman yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau pada Periode Januari - Desember 2019 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura dengan persentase sebesar 48,52 persen, disusul Malaysia 10,57 persen, Tiongkok 10,00 persen, India 5,25 persen dan lainnya 25.65 persen. Sebagai penyumbang wisman terbesar kedua di Indonesia, mengharuskan Kepri untuk dapat terus bersinergi dalam mempersiapkan berbagai sektor pendukung pariwisata, terutama Sumber Daya Manusia yang handal dan profesional agar terus mampu meningkatkan kontribusi dalam pengembangan kepariwisataan di Kepri. Namun dengan munculnya Virus Covid-19 ini begitu mengancam kepariwisataan dunia, termasuk Indonesia, virus ini mulai memberikan dampak pada awal tahun 2020 dimana banyak wisatawan membatalkan rencana perjalanannya. Bagi industri pariwisata hal ini adalah pukulan yang sangat telak yang mengakibatkan banyak SDM Kepariwisataan dirumahkan hampir 90% karyawan yang sangat menggantungkan hidupnya kepada industri kepariwisataan. *aprizal
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorBidang Pemasaran Pariwisata Archives
February 2021
Categories |